TAK JERA MAHASISWA BERSERU
Kemarin, Senin 26 Maret 2012 pukul
08.30, cuaca begitu bersahabat. Saat menelusuri sepanjang jalan di depan
Universitas Brawijaya, nampak pemandangan yang tak asing lagi bagi mahasiswa.
Beberapa
kumpulan mahasiswa dengan bersemangat melontarkan orasi mereka. Sambil membawa
banner sepanjang kurang lebih 2,5 meter, seorang “pemimpin” berjalan mundur
menghadap mahasiswa lainnya. Dibantu dengan alat pengeras suara, mahasiswa itu
berteriak teriak layaknya orang yang sedang menjajakan dagangannya. Diiringi
dengan sejumlah polisi, mereka bergerak setapak demi setapak menuju Balai kota
Malang. Pukul 11.30 mereka telah berada persis didepan Tugu monument yang
terletak di Jalan Tugu Malang. Sebagian mahasiswa duduk bertengadah didepan
seorang mahasiswa yang sedang berpidato itu.
Matahari
makin terik, beberapa mahasiswa mengipas ngipas untuk mengusir panas yang
meyengat kulit mereka, sebagian lagi menutupi kepala dengan kertas. Orasi nampak
semakin memanas, wajah nampak semakin memerah, keringat bercucuran dari dahi
ketika tak ada seorangpun anggota dewan yang menanggapi demo tersebut. Belasan
polisi berjaga-jaga disekitar Balai dan disekitar mahasiswa untuk mengantisipasi
adanya bentrokan dan tindakan anarkis mahasiswa lainnya.
Sebagaimana
kita ketahui, kebanyakan demo berakhir dengan kekerasan, penghancuran, dan
jatuhnya korban jiwa. Namun, walau tak ada tanggapan, demo siang itu tidak
rusuh dan tidak ada korban yang berjatuhan. Situasi aman, tak nampak kerusakan
fasilitas umum, tak ada bercak darah di jalan akibat bentrok polisi dan
mahasiswa.
By: @NoraZakky2491
Tidak ada komentar:
Posting Komentar